Lama banget ga nulis di blog..
Sekarang hari kartini lo.. (21 April 2015)
Ada sekelumit cerita sedih yang akhir-akhir ini mengganggu hidp ku walaupun ada kisah manis diantaranya..
aku akan memulai dengan kisah manis ku dulu dan diakhiri dengan kisah sedih selanjutnya.. ku harap cerita ini bisa jadi rahasia diantara kita.. :)
Oke kisah manisnya adalah aku punya pacaarrrr.. 10 April 2015
Pacar ku dari situs chat sih, sebenarnya kami jadian tgl itu, Awalnya aku liat picnya kya orang Amerika Latin gitu, trus domisili Jakarta. Pikir ku mungkin pendatang. Awalnya aku ga begitu peduli, karna ga masuk akal bisa berteman dengan orang yang begitu gantengg. Ternyata fotonya bukan sebenarnya. Tapi pas chat lumayan lama mungkin sebulan dgn bahasa inggris, yah biasa paksa pake google translate. Orangnya asik dan menyatakan cinta juga kya ijab kabul. Ini sedikit chatnya, yg udah aku artikan dalam bahasa tanah air kita:
He : 'Apakah anda memiliki teman laki-laki dikampus anda?'
Me : 'Jika maksud anda hanya teman saya memiliki beberapa teman laki-laki dan perempuan'
He : 'Teman laki-laki yang anda suka'
Me : 'Saya tidak memiliki teman laki-laki spesial, bagaiman dengan anda?'
He : 'Saya memiliki teman perempuan sekarang, itu anda'
Me : 'Saya? mengapa saya? anda yakin, Maksud saya di Negara anda'
He : '100% yakin. Tahukah anda sebenarnya saya orang yang pemalu, saya tidak memilikinya'
Me : 'Jadi sekarang anda My Boyfriend?'
He : 'ya, Sekarang anda My Girlfriend?'
Me : 'Tentu, ....'
Yah begitulah sepenggal hasil chat saya.. sah.. sahhhhhh... hehehe
Namanya Asif Khan (Akas)
Lahir tgl 14 Feb 1991
Tinggal India rasanya di Lucknow
anak ke 3 dari 4 bersaudara (3 cowo dan 1 cewe)
Pekerjaan Arsitek tapi ingin menjadi seorang pegawai pemerintah
Kami hanya berhubungan lewat situs chat dan email..
Aku cukup senang chat dan diakhiri dengan kirim foto dengan nya..
Cuma mama dan cimai yang tau, dan aku tidak berharap banyak orang yang tau..
Karena dia jauh, bahasa yang beda, budaya beda, kebiasaan beda, waktu berbeda, dan semua itu tidak masuk akal.. tapi entahlah dia selalu berharap takdir yang indah.. Perasaan ku senang tapi semua terlalu mimpi dan harapan kosong, dia adalah pacar chat yang hanya terhubung oleh koneksi internet dan berbagai kabel. Jika hujan, internet putus, atau males buka internet kami mungkin break atau malah hilang kontak.. wew benar2 semu.. Tapi entah lah biar mengalir..
Entahlah apa yang harus aku ceritakan lagi tapi saat ini kurasa cukup..
Lanjut.. ke kisah sedih ku..
Kalian tau ini adalah hal yang amat sangat tak aku mengerti..
Sobekan pertama
Aku bicara dengan kaka laki-laki ku mengenai wisuda, dan tiba-tiba bapa menyela dan berkata tidak mau ikut hadir diwisuda ku pada akhir tahun ini. Hah? kenapa? sama... pikiran kita sama dan tau kah kalian alasannya bapa meles dan cape menghadiri wisuda setelah pernah menghadiri wisuda 2 kaka ku. hanya duduk, diam, menonton, sampai jam 3 siang, pulangnya foto distudio dan makan-makan. Itu lah yang membuat belia lelah.
Aku berusaha menahan diri dan sabar. Aku tak bisa memaksakan kehadiran beliau, aku dengan santai hanya berkata, ya sudah kada apa-apa lagipula, aku tidak mendapat penghargaan seperti saudara laki-laki ku, yg orang tua harus maju dan mengambil piala.
Mendengar itu kaka laki-laki ku sedikit jengkel dan marah-marah. Aku menenangkan hanya dengan tawa tertahan.
Apa pun itu, aku akan tetap berusaha menjadi lulusan terbaik, menurut usaha ku. Hal yang aku inginkan menjadi lulusan terbaik dan membuktikan kalau aku bisa. Ini lo hasil aku kuliah dan ini semua juga aku harap bisa membuat beliau dan mama bangga..
Sobekan Kedua
Aku tak habis pikir dengan hal yang ini, kaka ku baru menikah dua tahun berturut-turut ini jadi 2 kaka ku sudah menikah semua. Dan pernikahan terakhir membuat kaka ku berhutang pada beberapa tempat untuk mencukupi keperluan pesta, kaka ku berniat membayar bertahap. Dan salah satu tempat hutang ialah pada teman beliau katanya jumlahnya cukup banyak mungkin bisa membeli sebuah motor metik yang keluaran 2 tahun yang lalu lah, kalin bisa memperkirakannya. Lalu beliau malah tidak mau menerima pembayaran yang hanya setengah itu dan berharap langsung membayar lunas, beliau marah-marah, mengumpat, dan lain sebagainnya. Aku marah mendengar begitu, dan tiba-tiba mulut ku menyela. Jika beliau malu menyerahkan setengah uang itu, maka simpan dulu baru nanti dibayar setelah uang cukup.
Karena aku ikut bicara maka beliau langsung berkata 'sudah aku kada mau lagi ikut campur masalah penikahan, ini pernikahan terakhir, pernikahan terakhir yang aku bantu, setelah ini aku tidak bertanggung jawab lagi dengan pernikahan siapa pun' SIAPA PUN? dan bahkan dikeluarga kecil kami HANYA AKU YANG BELUM MENIKAH.
Beliau adalah ayah ku dan beliau yang wajib dan berhak menikahkan ku dan beliau tega mengatakan hal itu. Luka hati ku, bahkan aku punya banyak impian mengenai pernikahan ku, mulai dari baju, seragam, shopenir, mahar, cincin, dan sebagainnya. Rasanya semua runtuh tepat dibawah kaki ku..
Apa ini? sulit buat aku bisa menerima kalimat yang secara gampang beliau katakan, Bahkan rasa adan hal yang perih setiap melihat beliau, aku tau rasa ini harus hilang tapi tak adil untuk ku jika harus dengan mudah bisa menerima semuanya..
Sobekan Ketiga
Hal ini dilakukan setelah dua sobekan yang dibuat dan bahkan aku belum sembuh dari luka yang ada. Waktu itu beliau mau minum jamu, trus mama meminta minum duduk. Aku menambahkan karena setelah melihat siaran tv jika minum berdiri mengakibatkan ginjal. Beliau minta jamu itu diaduk dengan sendok dan biasanya beliau mengaduk sendiri. Aku menggendong Cimai, aku berdiri dan mengaduknya deliau marah-marah dan berkata 'orang tu bepikir menyuruh orang tu, klo pina tebalik, tehambur semuaan' beliau berkata seperti itu aku hanya menyahut, 'kasarnya bapa nih bepender'.
Kalimat selanjutnya dari beliau 'sangu tu pang saban hari aku bari'
Pikir ku, SANGU? 'terserah bapa ai' aku menjawab sedikit marah..
'Ya sudah mulai esok kd ku bari lagi sangu' kalimat diakhiri dengan hati ku yang berdarah-darah
SANGU??? Beliau memberi ku Rp10.000 perhari tanpa tambahan jika aku punya keperluan pribadi kya pembalut, bedak, parfum, hand body, krim muka, sampo, baju, sepatu, tas dll. Beliau hanya memberi uang kuliah dan beli buku. Aku menjual pulsa dan beliau anggap itu dapat mencukupi hidup ku, yang jika kalian tau untungnya paling hanya Rp15.000 dengan modal Rp500.000 dengan lama penjualan sekitar 4 minggu. Selama ini aku hidup dari belas kasih kaka-kaka ku dan mengumpulkan uang sangu itu, sedikit-sedikit aku kumpulkan. Bahkan aku tidak jajan dikampus dan terkenal tak pernah belanja dikampus, tak pernah makan dikampus. Yang padahal duit ku ditabung buat keperluan. Beruntung semester akhir aku me les beberapa sisiwa yang sebulan sekitar Rp100.000 per orang itu juga pembayaran rada ngadat yg pasti cuma 1 siswa.
Aku tidak berusaha meminta atau memohon karena aku bukan pengemis, yg seiklasnya diberi beliau, aku hanya diam dan membiarkan sampai mana usaha beliau malakukan sobekan luka yang ditoreh hari-hari dilakukan.
Beliau menganggap dirinya tuan rumah yg boleh marah, membentak, berlaku semaunya, dan kasar karena beliau yg bekerja, memberi uang, dan yg paling berkuasa.
SALAH!!!
Coretan ini aku akan akhiri dengan kata-kata untuk beliau..
Engkau ayah ku..
Yang ku panggil BAPA dari baby..
Engkau tempat aku berlindung..
Dengan tangan mu yang kokoh aku merasa aman..
Engkau kepala keluarga bukan yang paling berkuasa tapi yang menjadi pusat pengambil keputusan..
Bukan yang egois tapi yang kekeluargaan..
Dari dulu anda orang panutan bagi ku..
Anda ayah sempurna bagi ku..
Engakau yang selalu ku banggakan..
Tempat ku bersandar saat tertidur..
Tempat aku tersenyum saat kau menghibur..
Saat aku bergelayut dikala sakit..
Apa pun bentuk mu,,
Bagaimana pun anda, waktu tak bisa merubah semuanya..
ditubuh saya mengalir hangat darah anda..
Ditubuh saya terdapat beberapa hal yang mirip dengan anda..
Saya tumbuh karna kasih anda, peluh anda, usaha anda..
Tak lelah anda menggendong saya biarpun baru datang bekerja,,
Saya selalu ingin dekat anda..
Sesakit apa pun anda menyobek hati ini saya tak bisa melupakan kasih yang anda telah beri..
Saya menangis sendiri mengingat kalimat yang anda lontarkan..
TAPI saya tepis jika itu membuat saya berpikiran negatif tentang anda..
Apa pun itu Ayah, jangan minta saya mengadu dengan ayah lain..
jangan meminta saya hormat dengan ayah lain..
jangan memaksa saya meminta pengeluaran dengan ayah lain..
Engkau yang merawat saya 21 tahun, tak bisa saya melupakan begitu saja..
Apa yang anda inginkan mengenai saya??
Saya akan berusaha membahagiakan anda, membuat anda bangga dengan usaha saya..
Tapi anda tau betul kemampuan saya kan..
Ayah, jika diijinkan saya ingin berkata kepada anda..
'Anda ayah saya, tempat yang diberikan oleh-Nya untuk menitip kan saya, saya bukan robot yang bisa dengan mudah menghapus kenangan, saya bukan orang bdoh yang bisa melupakan jasa anda. Tapi jika anda terus merobek hati saya maka saya akan luka dan berdarah. Tolong jangan menjauhi saya, saya sayang anda dan jangan meminta saya membenci anda'
kalimat terakhir untuk anda, biarpun anda membuat saya berpikir negatif mengenai laki-laki, saya tetap yakin perempuan membutuhkan laki-laki untuk hidup. Bahkan laki-laki memiliki pasangan yaitu perempuan. Ayah dan anak tak bisa dilepas hubungannya. Jangan biarkan saya benci anda. Sekarang saya binggung untuk bisa bicara dengan anda, jika anda bisa mendengar panggilan dari hati saya tolong pikirkan lagi kalimat-kalimat saya dan TERIMAKASIH AYAH APAPUN YANG ANDA LAKUKAN SAYA ANAK ANDA..