Matematika tak hancur oleh zaman. Kapanpun mau dipasar, dirumah, ditempat makan, disekolah dan lain-lain sering kan menggunakan rumus MATEMATIKA (walau yang sederhana). [Penunjang utama belajar adalah tau persis apa yang akan kita pelajari].
Ketika orang awam atau masyarakat ditanya ‘Apakah Matematika?’ jawabannya mungkin berkisar pada sesuatu yang mereka ingat sewaktu mereka sekolah di antaranya:
- operasi bilangan yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, penarikan akar, dan pemangkatan (aritmatika)
- macam-macam bilangan yaitu bilangan cacah, asli, dan pecahan (aljabar)
- bangun-bangun datar dan bangun-bangun ruang (geometri)
- konversi satuan (beserta turunannya) panjang, massa, dan waktu (pengukuran).
Jawaban di atas sudah betul, namun belum lengkap. Selain yang
disebutkan di atas, pembelajaran Matematika di SD/MI adalah pengolahan
data (statistika).
Matematika secara umum, mempunyai ciri-ciri/karakteristik yang dikenal sebagai berikut.
a. Matematika adalah pelajaran tentang suatu pola/susunan (pattern) dan hubungan (relationship) antar obyek.
Contoh :
3 + 6 = 9 dapat dibaca sebagai tiga buah benda ditambah enam buah
benda menghasilkan sembilan buah benda (yang sama). Namun dapat juga
dibaca jika mula-mula mempunyai sembilan buah benda kemudian kehilangan
tiga benda maka tersisa enam buah benda.
Jika dipunyai 1, 3, 4, 7, 11, 18, … maka tiga bilangan berikutnya
adalah 29, 47, 76. Barisan bilangan ini dikenal dengan barisan bilangan
Fibonacci yang mempunyai rumus suku ke n = suku ke (n – 1) + suku ke (n –
2) dengan n ³ 3.
b. Matematika adalah suatu cara berfikir (a way of thinking), melihat dan mengorganisasi dunia sekitar.
Contoh :
Untuk mengingat nomor telepon 55223612 dapat dilakukan dengan cara :
empat angka pertama adalah dobel 5 dan 2 (55.22), selanjutnya empat
angka tersisa mempunyai pola 3, dobel 3, dan dobel dobel 3 (3.6.12).
Untuk mengajarkan kepada siswa pembagian dapat digunakan alat peraga
sederhana yaitu kertas hvs ukuran kwarto sebanyak dua lembar. Satu
kertas menggambarkan bilangan 1 (satu), kertas dipotong menjadi dua
berukuran sama yang menggambarkan bilangan (setengah). Potongan kertas
yang menggambarkan bilangan setengah, dipotong menjadi empat bagian yang
sama, maka diperoleh ukuran kertas yang besarnya (satu per delapan)
dari ukuran kertas kwarto.
c. Matematika adalah suatu bahasa
Contoh :
x £ y dibaca x kurang dari atau sama dengan y, mempunyai arti x
kurang dari y (misalnya x = 8 dan y = 17) atau x sama dengan y ( x = 8
dan y = 8). Namun secara singkat dapat juga dibaca x tidak lebih dari y.
d. Matematika adalah suatu alat.
Contoh :
Memilih satu di antara tiga calon Bupati/Walikota yang sama baiknya
dan (hampir sama) banyak pendukungnya (peluangnya sama) dapat dilakukan
dengan voting (pemilihan langsung oleh rakyat) yang tentu saja proses
menghitung suara adalah proses Matematika yang sudah dikenal siswa SD.
Jika di kelas III terdapat tiga siswa (X,Y,Z) menonjol/terbaik yang
dapat dijadikan ketua (K), sekretaris (S), dan bendahara (B) maka akan
diperoleh 6 (enam) susunan yang berbeda yaitu XK YS ZB, XK YB ZS, YK ZS
XB, YK XS ZB, ZK XS YB, dan ZK YS XB.
e. Matematika adalah suatu bentuk seni.
Contoh :
Bentuk paving dan ubin yang ada di toko bangunan di antaranya
persegi, persegi panjang, segi enam, dan sebagainya. Bentuk yang sama
tetapi pola pemasangan yang berbeda dapat menghasilkan cita rasa seni
yang berbeda juga.
Penataan ruang di suatu kompleks perumahan mempertimbangkan ruang pelayanan umum (service publik area)
seperti tempat ibadah, fasilitas olah raga, taman, sekolah, pos
keamanan, dan sebagainya. Sifat seni yang dimiliki arsitek biasanya
menempatkan sekolah dan tempat ibadah berdekatan, sedangkan taman dan
fasilitas olah raga juga berdekatan, tetapi jauh dari tempat ibadah.
f. Matematika adalah suatu kekuasaaan ( power).
Contoh :
Negara-negara maju (yang mampu menguasai dan menerapkan Matematika)
dapat memimpin dunia, misalnya Jepang, Korea, Cina, Jerman, Perancis
(ekonomi) Amerika, dan Rusia (senjata nuklir).
Belajar Matematika dapat membuat kita sadar betapa kemampuan otak
kita sangat terbatas, sehingga kita menjadi rendah hati, tidak pantas
untuk menyombongkan diri, dan ada yang maha Tahu. Hal ini berakibat
seseorang yang belajar Matematika menjadi lebih meningkat keimanannya.
Perhatikan satu saja contoh berikut ini.
Misalkan A = himpunan semua bilangan asli = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, …} serta
B = himpunan semua bilangan bulat = {0, -1, 1, -2, 2, -3, 3, …}.
Jelas anggota A yang terkecil adalah 1 sedangkan anggota B yang terkecil tidak ada.
Jelas anggota A yang terbesar tidak ada serta anggota B yang terbesar juga tidak ada.
Jelas setiap anggota A pasti punya kawan di B, demikian juga setiap
anggota di B pasti punya kawan di A. Jadi banyaknya anggota himpunan A
sama dengan banyaknya anggota himpunan B, benarkah demikian?
Jelas adanya bahwa matematika penting untuk kita, anak kita, penerus kita dan semua orang yang ingin hidup di Negara tercinta ini!!!
Karena itu belajar MATEMATIKA kapan pun dan dimana pun..
"Les mathématiques sont un support de vie"